JAKARTA, 12 Desember 2025 – Menghadapi fenomena peningkatan populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia yang diproyeksikan mencapai 20% pada tahun 2045, Hantari Consulting sukses menyelenggarakan webinar interaktif bertajuk "Aging Gracefully and Living Fully". Acara yang berlangsung pada Jumat, 28 November 2025 ini merupakan bagian dari seri program edukasi publik, Hantari MindShift.

Webinar yang dipandu oleh Hesti Nurlestari ini menghadirkan narasumber ahli, Dra. Rustika Thamrin, S.Psi., Psikolog, seorang psikolog berpengalaman di bidang ketahanan emosional dan keluarga yang kini berdomisili di Florida, Amerika Serikat.

Dalam sesi yang hangat dan penuh wawasan ini, Dra. Rustika Thamrin menyoroti bahwa tantangan terbesar di masa dewasa akhir (lansia) bukan sekadar penurunan fisik, melainkan aspek psikososial. Beliau menekankan bahwa kesepian (loneliness) adalah ancaman serius bagi kesehatan lansia.

"Banyak riset menunjukkan bahwa dampak kesehatan dari kesepian kronis pada lansia setara dengan merokok 15 batang sehari. Oleh karena itu, aging gracefully bukan hanya soal menjaga fisik agar tetap bugar, tapi bagaimana membangun koneksi sosial yang hangat dan menemukan kedamaian batin," ujar Dra. Rustika dalam pemaparannya.

Mengubah "Despair" Menjadi "Integrity"

Mengutip teori perkembangan psikososial Erik Erikson, webinar ini mengupas fase krusial lansia yaitu Integrity vs Despair. Dra. Rustika menjelaskan bahwa kunci untuk menua dengan anggun adalah kemampuan seseorang untuk menerima perjalanan hidupnya—baik keberhasilan maupun kegagalan—dengan rasa syukur (integrity), alih-alih terjebak dalam penyesalan (despair).

Beberapa strategi wellbeing utama yang dibagikan meliputi:

  • Penerimaan Diri (Self-Acceptance): Melakukan rekonsiliasi dengan masa lalu dan menerima kondisi fisik saat ini melalui praktik mindfulness dan rasa syukur.

  • Stimulasi Mental: Terus belajar hal baru untuk menjaga ketajaman kognitif dan mencegah demensia.

  • Hubungan Keluarga yang Sehat: Dra. Rustika mengingatkan pentingnya menetapkan batasan (boundaries) yang sehat dengan anak dan cucu. Beliau menyarankan agar lansia menghindari perilaku helicopter parenting (terlalu ikut campur urusan anak dewasa) demi menjaga keharmonisan hubungan dan kemandirian emosional.

  • Spiritualitas: Menemukan makna hidup yang lebih dalam sebagai sumber kekuatan.

Sebagai penutup, Dra. Rustika membagikan pengalamannya bertemu dengan seorang wanita berusia 92 tahun yang tetap mandiri, rapi, dan aktif secara sosial, yang mengubah pandangannya bahwa jiwa dan semangat tidak mengenal usia.

"Menua dengan anggun berarti merangkul setiap fase kehidupan dengan rasa syukur dan martabat. Fisik boleh menua, namun jiwa yang indah bersifat timeless," pungkasnya.

Bagi masyarakat yang melewatkan sesi inspiratif ini, rekaman lengkap webinar dapat diakses melalui kanal YouTube Hantari Academy.

Tentang Hantari Consulting: Hantari Consulting adalah biro psikologi dan pengembangan sumber daya manusia yang berbasis di Jakarta. Hantari berkomitmen menyediakan layanan asesmen, pelatihan, dan konseling profesional untuk individu maupun korporasi, guna mendukung pertumbuhan mental yang sehat dan produktif bagi masyarakat Indonesia.