Jakarta, 22 Desember 2025 – Perundungan (bullying) bukan lagi sekadar masalah kenakalan remaja di sekolah, melainkan isu sistemik yang merambah hingga lingkungan kerja dan komunitas. Menjawab urgensi ini, Hantari Consulting sukses menggelar webinar edukasi publik Hantari MindShift Episode 9 bertajuk "Breaking the Cycle: Bersama Kenali, Hadapi, Cegah BULLYING" pada Sabtu, 20 Desember 2025.

Disiarkan secara langsung melalui Zoom Meetings dan kanal YouTube Hantari Academy, acara ini menjangkau audiens umum yang luas, mulai dari orang tua, pendidik, hingga praktisi HR yang peduli terhadap iklim kerja yang sehat. Webinar dipandu oleh Hesti Nurlestari, MBA., Psikolog. dari Hantari Consulting dan Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog Psikolog Klinis dan Koordinator Departemen Psikoedukasi Center for Public Mental Health (CPMH) Universitas Gadjah Mada.
- Membedakan Candaan dan Bullying
Dalam sesi ini, Wirdatul Anisa menyoroti bahwa masyarakat sering kali gagal membedakan antara "bercanda" dan "bullying". Ia menegaskan bahwa bullying memiliki empat elemen kunci yang membedakannya dari interaksi biasa: adanya agresi yang disengaja, tujuan untuk mendominasi, ketimpangan kekuatan (power imbalance), dan pengulangan perilaku.
"Seringkali pelaku berlindung di balik kata 'cuma bercanda'. Padahal, jika target merasa tertekan, ada ketimpangan relasi kuasa, dan perilaku itu dilakukan berulang kali, itu sudah masuk kategori bullying, bukan humor," jelas Wirdatul.
- Kekuatan "Upstander" dan Peran HR
Salah satu wawasan paling kuat yang dibagikan adalah data riset yang menyebutkan bahwa 57% insiden bullying berhenti dalam waktu 10 detik jika ada saksi (bystander) yang berani melakukan intervensi. Oleh karena itu, webinar ini mendorong peserta untuk bertransformasi dari penonton pasif menjadi Upstander (saksi aktif).
Karena target audiens yang mencakup ranah profesional, diskusi juga menyentuh dinamika senioritas yang sering disalahartikan. "Tegas tidak sama dengan keras atau kasar. Budaya senioritas yang toksik, baik di sekolah maupun tempat kerja, memerlukan intervensi sistemik dan aturan yang jelas dari pemimpin institusi atau HR, bukan pembiaran," tambah Wirdatul dalam paparannya.
- Pendekatan Holistik dari Rumah hingga Tempat Kerja
Hesti Nurlestari, selaku tuan rumah acara, menekankan bahwa pencegahan bullying memerlukan sinergi lintas sektor. "Ini bukan hanya tugas guru di sekolah. Orang tua perlu mengajarkan asertivitas di rumah, dan perusahaan perlu menciptakan ruang aman bebas intimidasi. Hantari MindShift hadir untuk memfasilitasi pemahaman ini bagi semua kalangan," ujarnya.
Bagi masyarakat umum, orang tua, maupun profesional yang ingin mempelajari strategi deteksi dini dan cara menjadi Upstander yang efektif, rekaman lengkap webinar ini dapat disaksikan kembali secara gratis melalui kanal YouTube Hantari Academy.
Tentang Hantari Consulting: Hantari Consulting adalah lembaga konsultan psikologi dan pengembangan sumber daya manusia yang berbasis di Bekasi. Hantari menyediakan layanan terintegrasi meliputi asesmen psikologis, pelatihan korporasi, konseling, dan program psikoedukasi publik untuk mendukung kesehatan mental masyarakat Indonesia.
Kontak Media:
Email: kontak@hantari.id
Telepon: +62 821-2461-1618
Instagram: @hantari.consulting